Kumpulan Materi RPL SMK
13 December 2016
Perakitan Komputer : Konfigurasi BIOS
1. Pengertian BIOS
BIOS (Basic Input Output System) adalah perangkat lunak
komputer yang berfungsi mengatur seluruh konfigurasi sistem komputer saat
pertamakali dijalankan, adapun hal yang dilakukan oleh BIOS antara lain :
- Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap
perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)
- Memuat dan menjalankan sistem operasi
- Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer
(tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting,
kinerja, serta kestabilan komputer)
- Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses
pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
Saat pertamakali komputer dinyalakan sebenarnya komputer
melakukan pengecekan terlebih dahulu yang biasa disebut POST BIOS (Power On
Self Test), Proses ini berjalan singkat, sesaat sebelum komputer booting memuat
( load ) sistem operasi Windows. Proses POST (umumnya) akan muncul dilayar.
2. Komponen BIOS
BIOS tersusun dari beberapa bagian/komponen.
- BIOS Setup, program untuk merubah konfigurasi dasar
komputer, yang terdiri dari bermacam menu yang kadang cukup rumit
untuk mengaksesnya. Pelajari buku manualnya.
- Driver, ini adalah software untuk hardware dasar mis.
Keyboard, video adapter, processor, harddisk dll.agar bisa berfungsi dalam mode
DOS.
- Bootstraper, agar komputer dapat menjalankan proses
booting ke dalam OS yang ter install dalam komputer.
3. Tempat Penyimpanan BIOS
Program BIOS disimpan di dalam chip ROM(Read Only Memmory),
untuk komputer modern sekarang rata-rata menggunakan FlashROM yang dapat di
Update menggunakan software Flash BIOS Programmer.
- Hasil setting BIOS akan disimpan dalam chip CMOS RAM yang
memerlukan daya listrik, dan jika aliran listrik ke CMOS putus maka isi nya kan
hilang dan kembali ke setting standar BIOS. Daya linstrik untuk CMOS disediakan
oleh sebuah battery litium seri CR2032.
- Jika battery ini rusak atau dilepas, aliran daya terputus,
maka BIOS akan menampilkan pesan “ CMOS Checksum Error“. Setelah aliran daya
tersedia, kita harus men-setting ulang konfigurasi BIOS nya.
- CMOS = Complementary Metal Oxide Semiconductor.
4. Fitur BIOS
a. Chipset Feature Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang
disediakan oleh chipset, misalnya timing memori. Fasilitas ini berpengaruh pada
kinerja komputer secara keseluruhan.
b. Power Management Setup
Menu untuk mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga
memungkinkan untuk menghemat energi komputer.
- HDD Power Down : Berfungsi mengatur kinerja harddisk.
Pilihlah “Enabled” agar harddisk akan dimatikan secara otomatis dalam selang
waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar harddisk terus aktif (tidak
dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas
pekerjaan.
- VGA Active Monitor : Berfungsi mengatur kinerja
harddisk. Pilihlah “Enabled” agar monitor akan dimatikan secara otomatis jika
dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar monitor terus aktif
(tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas
pekerjaan.
c. PCI Configuration
Menu untuk konfigurasi perangkat-perangkat dan PCI, seperti
alokasi IRQ.
d. Integrated Pheriperals
Menu untuk mengkonfigurasikan fasilitas-fasliitas yang
berhubungan dengan perangkat terhubung dengan motherboard seperti harddisk
controller, floppy disk controller, serial dan parallel port meliputi
konfigurasi port dan IRQ. Non aktifkan yang tidak dibutuhkan untuk membebaskan
IRQ.
e. Load Setup Defaults
Menu untuk meningkatkan kinerja komputer secara instant.
Apabila komputer berjalan stabil dengan setting ini, Anda dapat melakukan
konfigurasi setting tambahan.
f. Supervisor Password
Menu untuk membuat password supervisor, password ini berlaku
untuk proses booting dan proses konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain,
setiap orang tidak dapat mengaktifkan sistem operasi memasuki dan melakukan
perubahan setup jika tidak dapat melewati password yang ini. melindunginya.
Buatlah password supervisor atau abaikan jika dirasa tidak perlu.
g. User Password
Menu untuk membuat password user, password ini hanya berlaku
untuk proses booting saja dan tidak bisa digunakan untuk mengubah konfigurasi
setup BIOS. Dengan kata lain, sistem operasi tidak akan diaktifkan selama
pengguna tidak melewati password akan tetapi dapat melakukan perubahan
konfigurasi setup. Buatlah password user atau abaikan jika dirasa tidak perlu.
h. IDE HDD Auto Detiction
Menu untuk mendeteksi parameter-parameter harddisk yang
dikenali komputer, seperti Type, Size, Cyls, Sector, Mode, dan sebagainya.
Gunakanlah setting “Yes” untuk port yang aktif, dan settinglah “No” untuk port
yang tidak digunakan.
i. HDD Low Level Format
Menu untuk melakukan proses format harddisk. Tidak semua
komputer memiliki BIOS dengan fasilitas ini.
j. Save & Exit Setup
Menu untuk menyimpan berbagai kemungkinan perubahan
konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.
k. Exit Without Saving
Menu untuk mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan
konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
© Tugas RPL SMK 2016 . Powered by Blogger | Design by Blogger Templates
No comments :
Post a Comment